LUMAJANG, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga Gunung Semeru bahwa cuaca ekstrem akan kembali terjadi di sekitar wilayah terdampak.
Hal ini tentunya akan berdampak pada kecepatan dan efektivitas pencarian korban, berefek secara domino ke proses identifikasi korban.
Hingga kini, tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri mengindentifikasi dua kantong jenazah korban erupsi Gunung Semeru yang berada di RSUD Haryoto Lumajang.
Hingga Sabtu (11/12) siang, terdapat 28 kantong jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi.
Dua kantong jenazah yang telah diidentifikasi, diketahui bernama Abdul Rohman (22) asal Dusun Sumbersari dan Dio Rangga Fani (22) asal Dusun Sumberagung.
Saat ini, masih ada delapan jenazah dan empat body parts yang belum teridentifikasi.
Baca Juga Oknum Tak Bertanggung Jawab Menjarah Rumah Kosong dan Harta Warga Terdampak Bencana Gunung Semeru di https://www.kompas.tv/article/240953/oknum-tak-bertanggung-jawab-menjarah-rumah-kosong-dan-harta-warga-terdampak-bencana-gunung-semeru
Mengurangi penumpukan sukarelawan di zona rawan bencana, tim search and rescue (SAR) gabungan membatasi jumlah petugas saat proses pencarian korban hilang bencana Gunung Semeru.
Sampai sekarang, cuaca masih menjadi kendala petugas SAR gabungan dalam mencari korban hilang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240956/waspada-bmkg-sebut-wilayah-gunung-semeru-akan-diterjang-cuaca-ekstrem