LUMAJANG, KOMPAS.TV - Memasuki hari ke-11, upaya pencarian terhadap korban awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, terus dilakukan.
Berbeda dengan hari hari sebelumnya, tim search and rescue (SAR) gabungan , pada Rabu (15/12) memulai pencarian siang karena terkendala cuaca.
Tim gabungan operasi pencarian korban hilang bencana Semeru menyebut bahwa pencarian pada hari Selasa (14/12) kemarin juga mengalami kendala, yakni karena aktivitas gempa dan cuaca yang mendung.
Selain itu, kendala lainnya, keberadaan korban yang cukup dalam di bawah endapan material vulkanik, menyulitkan anjing pelacak mencium keberadaan korban.
Dari tiga tim yang diterjunkan ke lokasi, daerah Penambangan Haji Satuhan menjadi sasaran utama proses pencarian.
Sebab, menurut informasi, di lokasi tersebut, banyak penambang dan operator alat berat yang terjebak.
Sedangkan di posko pengungsian Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, masih ada 193 warga yang bertahan di pengungsian.
Para pengungsi ini berasal dari Desa Curah Kobokan dan Kajarkuning yang sebagian besar wilayahnya telah rusak akibat bencana.
Baca Juga Pemerintah Jawa Timur Percepat Relokasi Warga Terdampak Semeru di https://www.kompas.tv/article/242182/pemerintah-jawa-timur-percepat-relokasi-warga-terdampak-semeru
Walau di beberapa posko pengungsian lain, sejumlah pengungsi telah pergi dan ikut dengan keluarga mereka ke luar daerah, tetapi sebagian besar pengungsi masih bertahan.
Mereka menanti rencana relokasi yang dijanjikan pemerintah.
Selain relokasi, warga juga berharap mendapat bantuan peralatan rumah tangga, untuk menggantikan peralatan mereka yang hilang akibat tersapu lahar Semeru.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/242203/cuaca-buruk-upaya-pencarian-korban-bencana-gunung-semeru-masih-terkendala