JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir masih merendam Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Sejumlah warga memilih mengungsi, namun ada pula yang bertahan di rumah untuk menjaga harta benda.
Ketinggian banjir yang mencapai satu meter membuat warga di Kelurahan Tegal Alur dievakuasi Rabu (19/1) sore.
Tak hanya menggunakan perahu karet, evakuasi juga dilakukan secara manual dengan digendong petugas.
Dari data sementara, setidaknya ada delapan RW terdampak banjir; sementara 500 warga mengungsi ke sejumlah tempat, di antaranya tempat ibadah, tenda pengungsian, rumah susun, dan RPTRA.
Iin Mutmainah selaku Sekretaris Kota Jakarta Barat menyatakan, banjir sudah merendam permukiman warga di wilayah Tegal Alur sejak Selasa (18/1) malam.
Meski ada yang mengungsi, tak sedikit pula yang bertahan di rumah untuk menjaga harta benda.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, dapur umum didirikan swadaya oleh warga sekitar.
Bantuan untuk pengungsi juga sudah disiapkan pemerintah daerah setempat.
Sementara tenaga kesehatan (nakes) disiapkan untuk memantau kesehatan pengungsi.
Banjir di wilayah ibu kota bukanlah kejadian baru.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengupayakan sumur resapan sebagai penanganan banjir.
Hanya saja, Pengamat Tata Kota dan Lingkungan, Nirwono Yoga menilai, sumur resapan terbukti tidak efektif mengurangi genangan air saat Jakarta diguyur hujan deras.
Pemerintah DKI Jakarta dinilai perlu mengevaluasi kembali kebijakan ini, serta memperbaiki sistem drainase di sejumlah titik rawa banjir Jakarta.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/253348/tak-efektif-tanggulangi-banjir-di-jakarta-pengamat-tata-kota-sumur-resapan-harus-dievaluasi