KOMPAS.TV- Dalam dunia kerja atau sekolah kita sering menggunakan tinta, untuk keperluan menulis atau menggambar. Selain itu tinta juga digunakan untuk mencetak dokumen dari komputer.
Tinta yang sering kita gunakan memiliki perjalanan panjang dan melibatkan Indonesia.
Faktanya, tinta pertama kali diciptakan dan digunakan di Sulawesi. Terbukti dengan adanya lukisan dinding tertua di gua kawasan pegunungan kapur, Maros-Pangkep Sulawesi Selatan.
Lukisan gua ini berusia sekitar 40.000 tahun. Menurut hasil penelitian pada saat itu manusia membuat tinta menggunakan bahan dari darah hewan dan getah tumbuhan.
Selain itu bahan lain yang digunakan adalah oker untuk warna merah. Kemudian menggunakan mangan untuk membuat warna hitam.
Oker adalah sejenis tanah lembek, dan mangan sejenis logam keras. Melansir Kompas.com kondisi lukisan tertua di dunia, kini terancam musnah. Akibat dari perubahan iklim yang melanda bumi.
Berdasarkan catatan sejarah, China mengetahui tentang tinta pada abad ke-23 sebelum masehi, mereka membuat tinta dari mineral, tanaman dan hewan
Sementara itu di India, tinta ditemukan sejak abad ke 4 sebelum masehi, tinta dari India ini terbuat dari masi atau tulang yang dibakar, karbon cair, juga semacam lem hewan.
Pada masa kerajaan Yunani dan Romawi, tinta berkembang dan digunakan untuk menulis dan menggambar. Kala itu, tinta dibuat dari jelaga, lem, dan air.
Bangsa Eropa terlambat dalam mengenal tinta, mereka mengenal antara tahun 1436 sampai 1450. Tinta dibuat oleh Johannes Gutenberg dengan mencampur minyak biji rami dan jelaga.
Baca Juga Sejarah Hubungan Rusia-Ukraina: Mulai Masa Kekaisaran hingga Terjungkalnya Rezim Sahabat Kremlin di https://www.kompas.tv/article/256962/sejarah-hubungan-rusia-ukraina-mulai-masa-kekaisaran-hingga-terjungkalnya-rezim-sahabat-kremlin
https://www.kompas.tv/article/256962/sejarah-hubungan-rusia-ukraina-mulai-masa-kekaisaran-hingga-terjungkalnya-rezim-sahabat-kremlin
Editor video & Grafis: Arief Rahman
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259591/luar-biasa-ternyata-tinta-pertama-kali-dibuat-di-indonesia