SUKABUMI, KOMPAS.TV - Sejak lahir, Sutisno, seorang remaja berusia 19 tahun, warga Kampung Kebon Waru, Desa Gunung Batu, Kecamatan Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat ini, mengalami kelumpuhan.
Sutisno hanya bisa terbaring, dan seluruh kebutuhannya harus dibantu kedua orangtuanya, Sunaryo dan Tugini.
Sutisno adalah anak pertama pasangan ini.
Ketika lahir, kepala buah hati mereka itu berwarna kebiruan dan seluruh badannya lemas tak bisa digerakkan.
Kedua orangtua tidak henti berjuang untuk mengobati Sutisno.
Baca Juga Kisah Bakti Wahid ke Ibu, Bocah Usia 8 Tahun Rawat Ibunya yang Lumpuh di https://www.kompas.tv/article/262807/kisah-bakti-wahid-ke-ibu-bocah-usia-8-tahun-rawat-ibunya-yang-lumpuh
Berbagai cara dilakukan, mulai dari pengobatan alternatif, hingga ke klinik dan puskesmas terdekat.
Kini, tubuh Sutisno makin mengecil, namun belum juga diketahui penyebab kondisinya.
Sutisno memiliki dua adik perempuan, yang kini duduk di bangku sekolah dasar.
Kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh tani.
Karena harus bekerja dan kedua saudaranya bersekolah, Sutisno kerap ditinggal seorang diri di rumah.
Dokter Puskesmas mengindikasi Sutisno terserang virus polio, dan mengalami kecacatan sejak lahir.
Saat ini, puskemas hanya bisa mengobati penyakit lain, saat daya tahan tubuhnya menurun.
Dalam banyak keterbatasan, kedua orangtua berusaha memberi asupan untuk Sutisno, sebaik yang mereka mampu.
Setelah belasan tahun mencari jawab atas kondisi Sutisno, satu harapan terus mereka jaga, suatu hari kelak bisa membawa sang buah hati, ke rumah sakit besar.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264660/demi-biaya-pengobatan-remaja-19-yang-lumpuh-di-sukabumi-kerap-ditinggal-sendirian-di-rumah