PAPUA, KOMPAS.TV - Tujuh orang anggota polisi diperiksa, pasca kericuhan saat demo ricuh menolak pemekaran Papua di Yahukimo yang menewaskan dua orang pendemo.
Kepolisian daerah Papua mengirim tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap polisi yang mengamankan jalannya demo menolak pemekaran Papua yang berakhir ricuh di Yahukimo.
Polisi menjelaskan, pemeriksaan terhadap 7 polisi ini dilakukan untuk mengungkap prosedur proses pengamanan yang dilakukan serta orang-orang yang terlibat dalam kericuhan.
Baca Juga Tersangka Pembakaran Rumah dan Kantor Pemerintah di Yahukimo Telah Diamankan di https://www.kompas.tv/article/271612/tersangka-pembakaran-rumah-dan-kantor-pemerintah-di-yahukimo-telah-diamankan
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut, aksi demo tolak daerah otonomi baru yang berakhir pembakaran pada sejumlah bangunan di Yahukimo, ditunggangi Kelompok Nasional Papua Barat, atau KNPB, yang mengatasnamakan mahasiswa Papua se-Jawa, Bali, dan Sumatera.
Kapolda menyayangkan aksi demo pada 15 Maret lalu di Yahukimo berkarir kerusuhan, hingga menyebabkan adanya korban jiwa.
Bahkan, korban luka menimpa warga sipil, maupun aparat kepolisian.
Kapolda meminta agar KNPB yang berbasis di Yahukimo, untuk tidak melakukan aksi provokasi.
Sementara polisi juga telah menangkap 3 orang yang diduga terkait kericuhan demo tolak Pemekaran Papua di Yahukimo.
Satu orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka, karena berperan membakar bangunan dan menyerang polisi yang berjaga.
Tiga hari pasca kejadian kericuhan berujung pembakaran rumah dan toko milik warga, puluhan warga memilih bertahan tinggal di Mapolres Yahukimo karena takut dan trauma.
Sementara sekitar 150 orang sudah dijemput oleh keluarga dan kerabat.
Rencananya puluhan warga akan kembali ke rumah masing-masing setelah keadaan sudah kondusif.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271661/polisi-tangkap-3-pelaku-demo-rusuh-di-yahukimo-satu-pelaku-diduga-pembakar-ruko