SEMARANG, KOMPAS.TV - Sambut datangnya bulan suci Ramadhan, Kamis (31/3/22) siang, Pemerintah Kota Semarang gelar acara dugderan di halaman Balai Kota Semarang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi, kali ini acara dugderan dengan menampilkan tarian serta kesenian khas Kota Semarang di kemas secara terbatas.
Meski ada pembatasan pada acara dugderan yang digelar di halaman Balai Kota Semarang, namun tetap disambut antusias oleh warga, dengan menerapkan protokol kesehatan. Pada masa sebelum pandemi, beberapa wilayah di Kota Semarang menampilkan ragam kesenian dalam parade yang digelar di jalan protokol Kota Semarang. Kali ini, hanya beberapa kecamatan yang mengikuti acara parade kesenian itu.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang berperan sebagai Kanjeng Bupati Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat memimpin langsung upacara pembukaan tradisi dugder dengan melakukan pemukulan bedug sebagai tanda suka cita menyambut bulan suci Ramadhan.
Hendi juga berharap masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan saling menghormasi serta ada tenggang rasa.
"Saya berharap masyarakat bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan baik. Tarawih keliling boleh, mau tarawih ke tempat ibadah boleh, asal jaga prokes. Harus ada upaya saling menghormati, tenggang rasa" kata Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang.
Tradisi dugderan sendiri sebelum pandemi, setiap tahunnya selalu digelar meriah. Diantaranya ditandai dengan pasar dugderan, puncaknya adalah kirab dugderan yang biasanya digelar sehari sebelum puasa Ramadhan. #dugderan #ramadhan #tradisi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/275997/tradisi-dugderan-sambut-awal-ramadhan