BLORA, KOMPAS.TV - Sebagai warga Blora, Jawa Tengah, mungkin sudah tidak asing lagi dengan suara sirine ini. Ya, suara sirine inilah sebagai penanda waktu berbuka puasa dan imsak sahur bagi warga Kota Blora dan dilanjutkan dengan kumandang azan. Bagi warga Blora, mereka menyebut suara sirine ini dengan istilah ngug, sesuai dengan suara yang dikeluarkan.
Kasubbag Rumah Tangga Setda Kabupaten Blora, Sukandar, mengatakan, sirine tersebut merupakan peninggalan jaman Belanda. Oleh Belanda, sirine tersebut dahulu berfungsi sebagai penanda akan datangnya serangan musuh.
Kini, sirine tersebut dijadikan Pemerintah Kabupaten Blora sebagai penanda waktunya berbuka puasa dan imsak sahur. Sirine tersebut mulai dijadikan penanda buka puasa dan imsak sahur sejak tahun 1979.
"Sirine ini peninggalan jaman Belanda. Dulu digunakan Belanda untuk penanda datangnya musuh. Namu, karena perkembangan jaman, oleh Pemerintah Kabupaten Blora digunakan sebagai penanda waktu berbuka puasa dan imsak sahur," ujar Sukandar.
Tiang sirine ini tingginya 15 meter dan terbuat dari besi. Bagian atasnya berbentuk bulat yang berisi sejumlah kumpuran. Seminggu menjelang Ramadan, kumparan tersebut biasanya dilakukan pengecekan oleh petugas. Hal ini untuk memastikan sirine tersebut dapat berfungsi saat bulan Ramadan.
#blora #ramadan #sirine
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/278822/unik-sirine-warisan-belanda-penanda-buka-puasa-dan-imsak