JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM meminta polisi tak hanya mengusut pelaku lapangan dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam juga meminta polisi menyeldiki mereka yang menyebarkan ujaran kebencian dalam kejadian ini.
Sementara itu, hari ini (14/4), belasan karangan bunga diberikan kepada polisi sebagai bentuk penghargaan dan dukungan terhadap Polri untuk mengusut tuntas tindakan anarkistis dan intoleran terhadap Ade Armando.
Tiga hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Semanggi, korban pengeroyokan di depan Gedung DPR pada 11 April lalu, Dosen UI, Ade Armando, dalam kondisi yang berangsur membaik.
Setelah menjalani perawatan di Ruang High Care Unit (HCU), saat ini Ade Armando sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.
Pemindahaan dilakukan, setelah tim dokter memastikan kondisi Ade Armando berangsur membaik.
Menurut rekan Ade yang juga sekaligus Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua, Nong Darol Mahmada, kondisi kesehatan Ade masih dimonitor TIM dokter dan belum bisa dijenguk tanpa izin keluarga.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Putri Kuswisnuwardani, juga menjenguk aktivis media sosial sekaligus Dosen UI ini.
Dalam foto yang diunggah di akun instagram miliknya, @putri_k_wardani, terlihat Ade Armando terbaring dan tersenyum ke arah kamera.
Selain berharap untuk kesembuhan Ade Armando, anggota Watimpres ini juga mengecam tindak kekerasan kepada Ade.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/280109/komisioner-komnas-ham-choirul-anam-polisi-harus-menyelidiki-penyebar-ujaran-kebencian-ade-armando