JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Jepang menyebut uji terbang rudal balistik Korea Utara sama sekali tidak dapat diterima, Sabtu (7/5/2022).
Militer Korea Selatan mengatakan rudal tersebut kemungkinan ditembakkan dari kapal selam.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan peluncuran itu terjadi dari perairan dekat kota pelabuhan timur Sinpo, di mana Korea Utara memiliki galangan kapal utama yang membangun kapal selam.
Jepang membenarkan jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang,
Rudal yang dimaksud adalah rudal jarak pendek terbang 600 kilometer pada ketinggian maksimum 60 kilometer.
Baca Juga Jepang Geram Kim Jong Un Kembali Luncurkan Rudal Balistik di https://www.kompas.tv/article/265500/jepang-geram-kim-jong-un-kembali-luncurkan-rudal-balistik
Menteri Pertahanan Jepang Nobu Kishi, berbicara kepada pers pada Sabtu sore membenarkan hal tersebut.
"Perkembangan teknologi nuklir dan rudal yang cukup besar baru-baru ini oleh Korea Utara tidak dapat diabaikan begitu saja demi keamanan Jepang dan kawasan. Tetapi serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik berulang-ulang sejauh ini, mengancam perdamaian dan keamanan negara, kawasan, dan komunitas internasional kami dan sama sekali tidak dapat diterima."tegas Nobu Kishi.
Meski sejauh ini tidak ada kerusakan dari pesawat kapal yang dikonfirmasi.
Kishi menambahkan bahwa Korea Utara bisa saja melakukan uji coba nuklir lagi pada awal bulan ini.
Video Editor: Firmansyah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/286718/jepang-marah-usai-kim-jong-un-uji-rudal-balistik-di-luar-zona-ekonomi-eksklusif-jepang