RIAU, KOMPAS.TV - Budidaya kunyit hitam menjadi bisnis baru yang dipilih oleh pembubidaya kunyit di Pekanbaru.
Beralih dari karyawan kantoran, Muhammad Fauzal kini sukses membudidayakan kunyit hitam dengan omzet puluhan juta rupiah tiap bulan.
Persis di depan rumahnya yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, lahan seluas sembilan ratus meter persegi, disulap menjadi tempat budi daya kunyit hitam.
Ya, kunyit hitam, tumbuhan ini dipilih karena diyakini memilik sejumlah manfaat untuk pengobatan penyakit dalam; seperti penyakit kanker, AIDS, diabetes, dan beberapa penyakit lainnya.
Bisnis yang menjanjikan itu mulai dijalani oleh Muhammad Fauzal sejak tahun 2018.
Awalnya, ia mendapatkan benih kunyit hitam diimpor dari negara Thailand, kemudian dibudidaya di pekarangan seluas 900 meter persegi.
Proses budidaya kunyit hitam ini pun tidak begitu sulit.
Yang pertama adalah menyiapkan benih kunyit hitam atau rimpang dan kemudian ditanam diwadah polybag dengan ukuran kecil.
Selama satu bulan, rimpang akan mengeluarkan daun.
Setelah sampai pada tahap ini, tanaman bibit kunyit hitam kemudian dipindahkan ke wadah polybag yang ukurannya lebih besar; proses ini terus berlanjut seiring berkembang tanaman kunyit hitam hingga akhirnya bisa dipanen.
Selama sebulan, Muhammad Fauzal mengaku bisa menghasilkan hingga 300 kilogram dengan omzet hingga 50 juta rupiah.
Tidak main-main, peminat kunyit hitam ini datang dari berbagai daerah di tanah air.
Para pembeli biasanya memesan melalui media sosial.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/295893/bisa-panen-300-kilogram-setiap-bulan-budidaya-kunyit-hitam-hasilkan-omzet-puluhan-juta