PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Berbagai cara dilakukan oleh warga untuk mensyukuri hasil bumi. Di Kabupaten Pekalongan, warga menggelar Tradisi Legenonan atau sedekah bumi. Warga membuat gunungan yang berisi hasil bumi untuk diarak sebelum selanjutnya diperebutkan warga.
Arak-arakan gunungan hasil bumi berupa buah-buahan dan sayuran. Setelah itu, gunungan hasil bumi akan diarak dari depan kantor balai desa setempat hingga lapangan desa.
Dengan diiringi lantunan shalawat, warga tampak turun ke jalan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Di lapangan desa, warga menggelar ruwatan dan doa bersama. Selanjutnya, para warga berebut gunungan yang dipercaya akan membawa keberkahan apabila dimasak dan dimakan.
Tarjono, ketua panitia legonan mengatakan, ruwat bumi biasa digelar dua bulan usai Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya, warga memohon keberkahan agar lahan pertanian subur dan petani bisa hidup layak.
Tradisi sedekah bumi di Desa Sokoyoso ini untuk pertama kalinya digelar dengan mendapat dukungan dari pemerintah desa dan ibu-ibu PKK setelah 10 tahun tidak digelar.
"Alhamdulillah ibu-ibu sangat mendukung kegiatan ini. Terutama dalam beberapa kegiatan ada gunungan, ada konsumsi, ada beberapa tampilan tari. Ibu-ibu sangat membantu dalam kegiatan ini," kata Dewi Andriyanti, ketua PKK Desa Sokoyoso.
Warga berharap, kedepannya panen semakin melimpah dan kesejahteraan bertambah. Terutama agar pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga kegiatan bisa kembali aktif dan perekonomian bisa kembali meningkat.
#tradisilegenonan #ruwatan #desasokoyoso
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296858/tradisi-legenonan-sedekah-bumi-mensyukuri-hasil-bumi-di-pekalongan