LUMAJANG, KOMPAS.TV - Untuk menjaga daya tahan tubuh hewan ternak miliknya, di tengah meluasnya penyakit mulut dan kuku, seorang peternak di Lumajang, Jawa Timur, rutin membersihan kandang dan memperdengarkan musik agar sapi miliknya tidak stress.
Sementara itu, untuk meminimalisasi PMK, seorang dokter memberikan layanan pengobatan antar jemput.
Tabuhan musik dangdut bergema, setelah diputar oleh Sutasmir, warga Lumajang, Jawa Timur.
Namun musik dangdut ini bukan untuk didengarkannya sendiri, melainkan untuk sapi miliknya.
Baca Juga Dampak PMK, Pedagang Hewan di Semarang Kesulitan Mendapatkan Hewan Kurban di https://www.kompas.tv/article/298551/dampak-pmk-pedagang-hewan-di-semarang-kesulitan-mendapatkan-hewan-kurban
Bahkan, tak jarang ia berkaraoke di depan sapinya.
Meski terdengar tak biasa, pria peternak ini percaya musik dapat membuat sapi miliknya lebih rileks dan terhindar dari stress.
Semua dilakukan, agar imunitas sapi tetap terjaga sehingga terhindar dari penyakit mulut dan kuku.
Bukan hanya memperdengarkan musik, yang jauh lebih penting yang dilakukan oleh Sutasmir adalah menjaga kebersihan kandang.
Kandang selalu ia pantau agar tetap bersih dan kering, dengan memberi karpet khusus sebagai alas.
Sebab ia meyakini jika alasnya basah, maka kuman, virus maupun bakteri mudah menjadi penyebab sapi sakit.
Untuk pemberian pakan, ia juga memberi rumput yang masih hijau dan segar.
Ia juga rutin memberi cairan anti lalat, agar tidak membawa virus pada sapinya.
Selain memaksimalkan perawatan sapi yang ada, sang peternak juga untuk sementara tidak memebeli sapi baru, karena khawatir akan memebawa penyakit.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/298570/antisipasi-pmk-peternak-sapi-rutin-bersihkan-kandang-hingga-putarkan-musik-untuk-sapi