JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno turut angkat bicara terkait penolakan PDIP pada PKS dan partai lainnya termasuk Partai Nasdem.
"Nasdem ketika mengumumkan 3 nama capres secara tidak langsung membuka front terbuka. Ketika nama itu(Anies, Andika, Ganjar) dimunculkan Nasdem secara tidak langsung menantang kekuatan PDIP dan pemerintah untuk 2024, "ucap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Masuknya nama Ganjar dalam kandidat bakal capres 2024 dari Nasdem seolah menunjukkan ke publik siapa yang lebih pantas maju Capres ketimbang Puan Maharani.
Baca Juga Reaksi PKS Soal PDIP Ogah Berkoalisi Dengan Partai Keadilan Sejahtera di https://www.kompas.tv/article/302345/reaksi-pks-soal-pdip-ogah-berkoalisi-dengan-partai-keadilan-sejahtera
"Nasdem ketika memunculkan nama ganjar secara tidak langsung menunjukkan ke publik yang pantas itu Ganjar bukan Puan. Demokrat dan PKS itu sasaran PDIP ajah untuk menolak koalisi dengan Nasdem."ucap Adi.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya sulit menjalin kerja sama, atau koalisi dengan Nasional Demokrat.
Menurut Hasto kedua partai tersebut memiliki karakteristik pendukung dan prinsip politik yang berbeda dengan PDIP.
Video Editor: Vila
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/302754/alasan-pdip-tolak-koalisi-pks-untuk-sindir-nasdem