KOMPAS.TV - Mahalnya harga telur yang hari ini mencapai Rp 30.000 per kilogram berdampak pada pedagang kecil, di antaranya pedagang tahu gimbal yang bahan baku utamanya adalah telur.
Pedagang tahu gimbal di Kranggan, Kota Semarang, Jawa Tengah terpukul akibat naiknya bahan pokok khususnya telur.
Telur adalah bahan baku utama dalam pembuatan adonan tahu gimbal.
Naiknya harga telur membuat pedagang harus menahan keuntungan berjualannya.
Bahan baku lain yang ikut naik adalah kacang tanah, sedangkan harga cabai kini mulai turun dan harga minyak sudah stabil.
Harga telur ayam ras di Pasar Tradisional Sambirejo, Kabupaten Madiun juga masih mahal.
Baca Juga Inilah Video Detik-Detik Perobohan Pembangkit Listrik Charles P di Maryland, AS di https://www.kompas.tv/article/320806/inilah-video-detik-detik-perobohan-pembangkit-listrik-charles-p-di-maryland-as
Sudah 2 hari terakhir, pedagang menjual telur ayam dengan harga Rp 30.000 per kilogram naik dari kisaran harga Rp 25.000 hingga Rp 26.000 di hari-hari sebelumnya.
Pembeli juga kini mulai memburu telur pecah atau retak yang harganya lebih murah, yakni sekitar Rp 1.250 per butir.
Tak hanya di kedua daerah di atas, kenaikan harga telur ayam juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
Para pembeli dan pedagang menjerit, pasalnya harga telur ayam yang sudah mencapai Rp 30.000, kini naik lagi jadi Rp 32.000 per kilogram.
Pedagang menduga selain pakan ayam yang mahal, kenaikan harga telur ini juga dipicu oleh menurunnya produksi telur.
Baca Juga Sukses! Kuliner Khas Aceh "Keumamah Tumon Bu" Buatan Dua Mahasiswa Ini Diminati Masyarakat di https://www.kompas.tv/article/320796/sukses-kuliner-khas-aceh-keumamah-tumon-bu-buatan-dua-mahasiswa-ini-diminati-masyarakat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/320813/siasati-naiknya-harga-telur-pembeli-buru-telur-retak-yang-harganya-lebih-murah