PURWAKARTA.KOMPAS.TV, - Terkait rencana kenaikan BBM subsidi jenis Pertalite dari Rp. 7. 650 menjadi kisaran Rp.10.000 perliter oleh pemerintah para pengemudi angkot sopir angkutan barang serta warga pengendara motor serempak meneriakan penolakan.
Mereka mengaku selain pasca pandemi covid-19 ini kondisi ekonomi warga belum pulih, kenaikan BBM juga akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok lain, sehingga akan mempersulit ekonomi masyarakat terutama kelas bawah.
Sementara pihak SPBU mengaku pasokan masih aman dan mereka belum menerima informasi resmi terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.
Terjadinya antrian rata-rata banyak pengendara terutama sepeda motor yang beralih dari Pertamax ke Pertalite.
Warga berharap pemerintah meninjau ulang rencana menaikan harga BBM subsidi mengingat beban ekonomi warga yang belum sepenunhnya pulih akibat pandemi covid 19.
Untuk lebih tahu berita terupdate seputarJawa Barat, bisa klink link di bawah .
IG :https:www.instagram.comkompastvjabar
Youtube :https:www.youtube.comckompastvjaw...
Twitter :https:www.twitter.comkompastv_jabar
Facebook :https:www.Facebook.comkompastvjabar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/322844/penolakan-rencana-kenaikan-harga-bbm-bersubsidi