JAKARTA, KOMPAS TV Pengacara keluarga Brigadir J atau Yoshua, Martin Simanjuntak meminta para tersangka pembunuhan termasuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berkata jujur dan berhenti berbohong.
Martin menyebut, kebohongan justru akan menyulitkan mereka dan tentunya penyidik.
"Yang paling baik dan benar adalah berkata jujur," ujar Martin, Sabtu (27/8).
Baca Juga Pengacara Yoshua Usai Putri Candrawathi Diperiksa: Orang pada Umumnya, Kemungkinan Besar Ditahan di https://www.kompas.tv/article/323060/pengacara-yoshua-usai-putri-candrawathi-diperiksa-orang-pada-umumnya-kemungkinan-besar-ditahan
"Untuk berbohong itu sulit, harus menutupinya lagi untuk kebohongan. Secara spontanitas komunikasi kita akan ada jeda waktu," tuturnya.
Martin mengatakan sebaiknya para tersangka tak lagi menggunakan strategi menyebut kekerasan seksual sebagai motif pembunuhan.
Jika hal tersebut diteruskan, Martin menilai itu justru akan memberatkan hukuman mereka.
"Kalau masih melakukan narasi kekerasan seksual, bukan meringankan ini malah akan memberatkan mereka," ungkapnya.
Martin menyebut kebohongan malah akan menjauhkan para tersangka dari simpati dan maaf keluarga korban.
Padahal, Martin menyebut dari perkara yang pernah ia tangani, maaf dari keluarga korban punya bobot besar di persidngan untuk meringankan hukuman.
"Kalau ini (kekerasan seksual) masih menjadi narasinya dan strateginya, keluarga tidak akan pernah mau memaafkan mereka," ungkap Martin
"Salah satu pertimbangan hakim itu dalam tindak pidana adanya perdamaian, kesepakatan atau pemberian maaf. Itu bobotnya besar dalam persidangan," lanjutnya.
Video Editor: Vila Randita
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/323064/ferdy-sambo-dan-putri-diminta-berhenti-berbohong-pengacara-yoshua-maaf-keluarga-bisa-meringankan