SEMARANG, KOMPAS.TV - TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Darat (AD) terus berupaya menjaga wilayah NKRI, salah satunya dengan melakukan latihan operasi pendaratan administrasi (Latopsratmin) secara bersama. Panglima Komando Lintas Militer, Laksda TNI Agus Hariyadi mengatakan, dalam latihan ini peralatan tempur dan taktis berupa Kapal KRI Banda Aceh, KRI Teluk Bintuni, dan KRI Teluk Palu diturunkan untuk membawa pasukan. Setelah tiba di Lampung, pasukan TNI AD akan turun untuk melanjutkan latihan di Baturaja Lampung.

Total ada sekitar 1000 lebih pasukan TNI AD dari kodam IV Diponegoro dan 800 lebih pasukan TNI AL, yang terlibat dalam latihan gabungan ini. Dia juga sudah memberi pesan kepada para komandan kapal agar menjaga kondisi kesehatan pasukan di dalam kapal.

"Operasi dan latihan ini adalah program yang sudah terjadwal agendanya pertahun selalu ada dari TNI Angkatan Laut kostrad. Ini namanya latihan pendaratan administrasi. Alhamdulillah pada waktu yang bersamaan, kita atur dan kita komunikasikan dengan rekan-rekan dari TNI Angkatan Darat," jelas Laksda TNI Agus Hariyadi.

Danlanal Semarang, Kolonel Marinir Hariyono Masturi, mengatakan, dalam latihan gabungan ini Pangkalan TNI AL di Semarang bertugas memberikan pelayanan sistem senjata armada terpadu (ssat). Selain itu, juga pelayanan terhadap pasukan Angkatan Darat maupun Marinir.

"Kami dilibatkan dalam kegiatan latihan pendaratan administrasi. Kami disini sebagai Dansatgas Hanlan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pangkalan Angkatan Laut di Semarang yaitu kita melaksanakan fungsi pelayanan terhadap ssat," jelas Kolonel Marinir Hariyono Masturi.

Sesuai jadwal, pada 7 September 2022 seluruh KRI yang terlibat sudah berada di daerah tunggu Perairan Teluk Lampung dan material beserta personel seluruhnya sudah di debarkasi di Dermaga Lanal Panjang Lampung.

#tnial #tniad #nkri

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325748/jaga-nkri-tni-al-dan-tni-ad-latihan-gabungan