KOMPAS.TV - Air mata penyesalan seolah tak akan habis mengalir, setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, namun sepak bola Indonesia harus tetap bertahan untuk menatap masa depan.
Karena itu, kini publik menanti terwujudnya transformasi sepak bola Indonesia.
Pasca tragedi Kanjuruhan, untuk menyelesaikan semua permasalahan pada olah raga nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengutus anggota Komite Olimpiade Internasional Erick Thohir untuk bertemu Presiden FIFA.
Hasilnya, ke depan akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan Pemerintah Indonesia, antara lain membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia, serta memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
Baca Juga TGIPF Tragedi Kanjuruhan Ungkap Ada Pihak Tertentu yang Punya Kekuatan untuk Atur Pertandingan Malam di https://www.kompas.tv/article/336802/tgipf-tragedi-kanjuruhan-ungkap-ada-pihak-tertentu-yang-punya-kekuatan-untuk-atur-pertandingan-malam
Selanjutnya , juga dilakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, serta sosialisasi dan diskusi dengan perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
Tugas lainnya yakni mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Untuk memastikan langkah-langkah Transformasi Sepak Bola Indonesia ini berjalan dengan baik, pada 18 Oktober mendatang, Presiden FIFA Jiani Infantino akan berada di Indonesia.
Sekaligus juga menugaskan sejumlah delegasi FIFA untuk berkantor di Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/336818/perbaiki-sepak-bola-indonesia-inilah-tugas-tugas-dari-tim-transformasi-sepak-bola-indonesia