JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut penggunaan gas air mata dalam skala tinggi, termasuk yang digunakan saat tragedi Kanjuruhan tidak mematikan.
Pernyataan Dedi merunut keterangan ahli kimia dan persenjataan dari UI dan Universitas Pertahanan.
Penggunaan gas air mata yang memicu tewasnya ratusan korban tragedi Kanjuruhan, terus jadi sorotan.
Komnas HAM menyatakan telah mengantongi video kunci penyebab tragedi Kanjuruhan, yang menunjukkan kondisi semua pintu stadion terbuka dan kronologi penembakan gas air mata.
Untuk mengulas bantahan polisi soal gas air mata menyebabkan jatuhnya korban di tragedi Kanjuruhan Malang,Kompas TV bersama narasumber Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro dan Penasihat Ahli Kapolri Hermawan Sulistyo atau Prof Kikiek akan membahasnya di Kompas Petang.
Baca Juga Ada Kenaikan Penyebaran Hoaks & Berita Bohong di Pilpres 2019, Akankah Terjadi Lagi di 2024? di https://www.kompas.tv/article/337607/ada-kenaikan-penyebaran-hoaks-berita-bohong-di-pilpres-2019-akankah-terjadi-lagi-di-2024
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/337614/saling-tuding-soal-gas-air-mata-tragedi-kanjuruhan-hermawan-gas-air-mata-bukan-untuk-ruang-tertutup