BANJARBARU, KOMPAS.TV - Kalimantan Selatan menjadi satu di antara provinsi yang memiliki permasalahan stunting yang masih tinggi,
Di Kota Banjarbaru, pemerintah kota masih terus lakukan percepatan penurunan stunting yang saat ini berada di angka 19 persen untuk dapat mencapai target nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Baca Juga Ganjar Pranowo Minta Kagama di Kalsel Bantu Pemda Tekan Angka Stunting di https://www.kompas.tv/article/337929/ganjar-pranowo-minta-kagama-di-kalsel-bantu-pemda-tekan-angka-stunting
"Stunting itu tidak bisa diselesaikan di hilirnya saja tapi harus dari hulu ke hilir makanya kita terus lakukan pergerakan, terutama untuk penguatan data,"ucap Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono.
Yang menjadi penyebab utama stunting di Banjarbaru adalah kesejahteraan keluarga, sehingga menyebabkan asupan gizi yang diperlukan anak masih belum tercukupi.
"Misalnya ditemukan keluarga ini permasalahannya karena kesejahteraannya kurang, mungkin lapangan pekerjaan orang tuanya yang nggak ada jadi nanti dari dinas perdagangan atau dkp3 untuk memberikan pelatihan atau memberi modal supaya ada penghasilan," terang Kabid KB Dan KS DP2KBPMP2A Banjarbaru, Syaidah.
Baca Juga Jalan Titian Kayu Pulau Bromo Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Terpaksa Harapkan Sumbangan di https://www.kompas.tv/article/336337/jalan-titian-kayu-pulau-bromo-tak-kunjung-diperbaiki-warga-terpaksa-harapkan-sumbangan
Sementara data menunjukkan angka stunting tertinggi di Banjarbaru adalah di Kelurahan Landasan Ulin Tengah, sehingga audit stunting akan difokuskan di kelurahan tersebut.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/338253/kurangnya-kesejahteraan-disinyalir-jadi-penyebab-utama-stunting-di-banjarbaru