Rumah permanen berukuran 6x8 meter milik warga bernama Emid (66 tahun) di Kampung Cilangkob 1 RT 02/04 Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, jebol pada dinding bagian samping, Rabu sore, 7 Desember 2022.
"Awalnya jebol dan retak-retak karena tertimpa kayu dari bangunan penggilingan padi yang ambruk dan sudah lama tidak digunakan," kata Emid kepada sukabumiupdate.com, Kamis (8/12/2022).
Emid mengatakan getaran gempa bumi berkekuatan 5.8 magnitudo pada Kamis pukul 07.50 WIB membuat dinding rumahnya semakin rusak kemudian ambruk. "Karena sebelumnya sudah retak-retak, terus diguncang gempa bumi tadi pagi, jadi dindingnya ambruk," ujar dia.
Rumah tersebut dihuni satu Kepala Keluarga (KK) dengan tiga jiwa orang. "Sementara kalau malam menginap di rumah anak," kata Emid.
BMKG menyatakan gempa bumi 5.8 magnitudo yang berpusat di darat wilayah Sukabumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut gempa intraslab atau gempa Benioff.
Itu diketahui dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang episenternya terletak pada koordinat 7,09° LS ; 106,95° BT atau berlokasi di darat wilayah Sukabumi pada kedalaman 122 kilometer. Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).