LUMAJANG, KOMPAS.TV - Siswa sekolah dasar di Lumajang Jawa Timur harus digendong orangtua menyeberangi sungai kali regoyo, karena jembatan darurat rusak diterjang banjir lahar semeru. Siswa juga harus jalan kaki menuju sekolah karena jalur perlintasan dipenuhi material batu besar.
Siswa sekolah dasar Jugosari 3 harus dibantu warga untuk melintasi jalur lahar di sungai kali regoyo Desa Jugosari Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Bahkan orangtua harus menggendong anaknya agar tidak basah terkena air.
Hal itu terpaksa dilakukan karena jembatan darurat yang belum lama ini dibangun diterjang banjir lahar hujan gunung semeru pada Minggu (29/1/2023). Dua jembatan darurat yang ada disapu derasnya banjir lahar hujan.
Baca Juga Banjir Lahar Hujan Semeru Menerjang, Aktivitas Sekolah Siswa SD Terganggu di https://www.kompas.tv/article/360741/banjir-lahar-hujan-semeru-menerjang-aktivitas-sekolah-siswa-sd-terganggu
Jumlah siswa yang masuk sekolah juga berkurang karena sebagian tidak masuk. Pihak sekolah memaklumi karena kondisi alam yang tak memungkinkan.
Banjir lahar juga menyebabkan ratusan kendaraan terjebak di jalur penyeberangan curah kobokan. Mereka harus menginap di dalam kendaraan karena jalur satu-satunya penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang arah selatan rusak diterjang banjir lahar.
#gunungsemeru #banjirlaharhujan #siswasekolah #lumajang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/373244/banjir-lahar-semeru-menerjang-siswa-ke-sekolah-digendong