MALANG, KOMPAS.TV - Setelah sempat langka dan menghilang, kini minyak goreng bersubsidi atau Minyakita sudah mulai tersedia. Meski demikian, pedagang masih menjual Minyakita di atas harga eceran tertinggi atau HET.

Di Pasar Besar Kota Malang, setelah sempat langka, kini Minyakita kemasan 1 liter mulai bisa dijumpai di beberapa lapak pedagang. Minyak goreng bersubsidi ini, termasuk minyak yang diminati oleh masyarakat karena harganya lebih murah dibanding minyak goreng merek lain.

Meski Pemerintah telah menentukan harga eceran tertinggi Minyakita adalah Rp 14.000 per liter, namun kenyataan di pasar, pedagang menjualnya dengan harga lebih mahal yakni Rp 16.000 per liter. Pedagang beralasan, harga yang mereka dapat sudah mahal. Jika dipaksa menjual sesuai harga eceran tertinggi, perdagang tidak mendapatkan untung bahkan rugi. Meski sudah tersedia pedagang mengaku pembelian Minyakita harus dibatasi.

"Minyakita itu agak sulit, ini ada tapi dari pihak kedua jadi harganya agak mahal, sekarang jualnya Rp 16 ribu," Kata Afi, Selasa (28/02/2023).

Hal serupa juga dikatakan oleh Sulis, pedagang lain di Pasar Besar. Meski dijual di atas HET, namun permintaan masyarakat masih tinggi. Untuk memenuhi permintaan pasar, Sulis juga mendatangkan minyak goreng yang harganya tidak jauh dari Minyakita.

"Sebelumnya jual Rp 14.500 sekarang Rp 16.000 karena memang dapatnya mahal dan per toko juga dibatasi," Kata Sulis.

Pedagang berharap, pasokan minyak goreng bersubsidi bisa kembali seperi semula, karena tak jarang, pembeli juga protes karena harga jual Minyakita di atas harga eceran tertinggi yang disarankan.

#minyakita #minyakgorengbersubsidi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/383123/minyakita-masih-dijual-pedagang-di-atas-harga-eceran-tertinggi