KOMPAS.TV - Harga daging ayam di pasar tradisional, di Purwokerto, Jawa Tengah dan Purwakarta, Jawa Barat, terus melambung hingga mencapai Rp40.000,- per kilogram.
Sementara itu, para peternak ayam di Garut, Jawa Barat mengeluhkan penurunan omzet, sejak harga telur meroket.
Kenaikan harga daging ayam potong terpantau di pasar tradisional di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Harga menembus Rp40.000,- per kilogram.
Kenaikan ini merupakan harga tertinggi sejak sepekan kemarin.
Kenaikan harga daging ayam ini terjadi sejak sekitar satu bulan lalu atau setelah lebaran. Sejak saat itu, harga terus merangkak naik. Padahal harga normal daging ayam sebelum ada lonjakan harga, hanya Rp28.000,- hingga Rp30.000,- per kilogram.
Mahalnya harga daging ayam, diduga disebabkan oleh naiknya harga pakan.
Bukan hanya di Banyumas, kenaikan harga ayam potong juga terpantau di pasar tradisional Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat. Harga daging ayam melonjak hingga Rp40.000,- perkilogram.
Tak hanya kenaikan harga daging ayam, melambungnya harga telur ayam juga membuat para peternak ayam petelur kelimpungan. Pasalnya daya beli masyarakat berkurang yang berdampak terhadap omset penjualan yang terus menurun.
Seperti yang dialami salah satu peternakan ayam petelur di Desa Simpen Kidul, Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Ia mengatakan bahwa pihaknya memasok telur ke warung-warung, yang awalnya menjual dengan harga Rp23.000,- per kilogram, tetapi kini sudah mencapai Rp28.000,- per kilogram. Sementara itu harga penjualan ke warga mencapai Rp35.000,- hingga Rp38.000,- per kilogram nya.
Kenaikan harga telur ayam yang sudah berlangsung sejak dua pekan lalu diduga disebabkan karena naiknya harga pakan, menjadi Rp350.000,- hingga Rp360.000,- per kwintalnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/410433/harga-daging-ayam-dan-telur-naik-warga-mulai-kurangi-jumlah-pembelian