SUMATERA UTARA, KOMPASTV - Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak semakin marak.
Tak hanya melibatkan orang terdekat aksi kekerasan seksual ini juga justru terjadi di ruang privat dan publik yang seharusnya menjadi lingkungan aman untuk para korban.
Sekolah seharusnya menjadi tempat aman bagi anak untuk menuntut ilmu.
Namun, di Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara seorang Kepala Sekolah Madrasah yang seharusnya menjadi pelindung utama para siswa malah jadi predator pemangsa anak.
Paharuddin Halawa alias Aseng seorang Kepala Sekolah Madrasah Diniyah justru tega melakukan kekerasan seksual terhadap 9 orang siswanya yang masih di bawah umur.
Selama tiga tahun terakhir, pria 40 tahun ini sudah puluhan kali memerkosa muridnya di sejumlah tempat di lingkungan sekolah dari kantor guru, hingga kantin, dan aula sekolah.
Namun, para korban tak berani mengungkap kejahatan korban hingga salah satu korban bercerita pada orangtuanya.
Polisi pun menangkap tersangka di rumahnya di Aceh Tamiang.
Polisi terus mengusut kasus ini karena diduga ada lebih banyak korban lainnya.
Darurat kekerasan seksual juga terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Seorang guru olahraga sekolah dasar ditangkap karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 12 siswa dan 4 diantaranya anak laki-laki.
Aksi pelecehan ini bahkan dilakukan di depan kelas disaksikan murid lainnya dengan modus memberi hukuman untuk memberikan efek jera.
Polisi masih menelusuri keterangan keduabelas korban siswa SD itu. Jumlah korban bisa saja bertambah.
Baca Juga Remaja Diperkosa Guru, Kades hingga Polisi, Pakar Hukum: Bisa Terapkan Hukuman Kebiri Pada Pelaku! di https://www.kompas.tv/video/412041/remaja-diperkosa-guru-kades-hingga-polisi-pakar-hukum-bisa-terapkan-hukuman-kebiri-pada-pelaku
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/412308/deret-kasus-kekerasan-seksual-di-lingkungan-pendidikan-anak-anak-jadi-korban