MAJENE,KOMPAS.TV - Beragam tradisi unik dan langka masih tetap dilestarikan diberbagai daerah di Indonesia, seperti tradisi Toyang Roeng di Majene, Sulawesi Barat. Tradisi ini dilakukan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran bagi pasangan pengantin.
Usai melangsungkan akad nikah, sepasang pengantin menggelar tradisi Toyang Roeng, atau bermain ayunan raksasa. Tradisi ini digelar untuk memeriahkan pesta pernikahan di Buttu Tande kelurahan Tande, kecamatan Banggae Timur, kabupaten Majene. Sebelum pengantin wanita menaiki ayunan, pasangan pengantin terlebih dahulu mengikuti do'a bersama yang di pimpin tokoh agama setempat. Setelah berdoa, mempelai wanita menaiki ayunan yang mirip bianglala setinggi 3 meter.
Ayunan yang terbuat dari kayu dan bambu dan memiliki 4 tempat duduk ini dikenal oleh warga setempat dengan nama Toyang Roeng. Toyang roeng diputar menggunakan tenaga manusia yang berada di samping kiri dan kanan ayunan. Mempelai wanita bersama gadis gadis dari keluarga dan warga setempat terlihat menikmati Toyang Roeng yang berputar kencang dan memicu adrenalin. Tokoh masyarakat setempat menyebut, Toyang Roeng merupakan tradisi yang digelar turun temurun untuk memohon keselamatan dan kemakmuran bagi pengantin baru.
Tradisi Toyang Roeng dilakukan selama lima menit, dan dilanjut dengan cara resepsi dan makan bersama keluarga. Tradisi ini hanya digelar rumpun keluarga tertentu di wilayah ini. Setiap anggota keluarga yang menikah, Toyang Roeng wajib digelar dan dipercaya akan menimbulkan masalah jika tidak dilaksanakan.
#tradisiunik
#toyangroeng
#pengantin
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/441584/tradisi-toyang-roeng-memohon-keselamatan-kemakmuran-pasangan-pengantin