PALEMBANG, KOMPAS.TV - Didampingi ayahnya, seorang santri di salah satu pondok pesantren di kawasan Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu, Kota Palembang, Sumatera Selatan, mendatangi sentra pelayanan kepolisian terpadu, SPKT Polrestabes Palembang.
Santri ini melaporkan gurunya yang diduga telah melakukan penganiayaan, yang menyebabkan pelapor mengalami luka memar di bagian mata hingga nyaris mengalami kebutaan.
Menurut ayah korban, peristiwa penganiayaan ini dilakukan di mushala pondok pesantren, Kamis (5/10) pekan lalu.
Awalnya, korban dan temannya sedang bermain di mushala, lalu ditegur oleh terlapor karena berisik.
Korban pun diminta untuk bertukar tempat duduk. Namun, setelah itu korban justru dianiaya.
Setelah menerima laporan, polisi akan menyelidiki kasus ini dengan memanggil pihak pondok pesantren.
Namun hingga kini belum ada respons dari pondok pesantren.
Baca Juga Anak DPR Aniaya Pacar hingga Tewas, Proses Rekonstruksi Dilakukan di Tempat Karaoke dan Basement di https://www.kompas.tv/video/450871/anak-dpr-aniaya-pacar-hingga-tewas-proses-rekonstruksi-dilakukan-di-tempat-karaoke-dan-basement
#penganiayaan #santri #palembang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/450885/dugaan-penganiyaan-oleh-guru-santri-di-palembang-alami-luka-memar-di-bagian-mata-dan-nyaris-buta