KOTA GORONTALO,KOMPAS.TV - Aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa dan pemuda peduli NKRI merupakan reaksi atas beredarnya sebuah video yang memperlihatkan adanya dugaan gerakan separatisme yang dilakukan oleh satu kelompok pemuda di Gorontalo.
Massa aksi menyebut dimomen hari kemerdekaan ini justru diwarnai adanya dugaan gerakan yang dilarang oleh undang-undang, dimana ada satu kelompok yang diduga nekat mengibarkan bendera yang tidak diperbolehkan di Indonesia.
Sayangnya, pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum justru dinilai membiarkan gerakan tersebut dilakukan.
Sebagai bentuk menjaga keutuhan NKRI, puluhan massa aksi ini pun mendesak agar Pemda dan aparat penegak hukum di Gorontalo untuk mengusut dan menindaklanjuti persoalan yang ada.
Massa aksi pun mendatangi kantor Kesbangpol Provinsi Gorontalo, kantor Gubernur dan rumah dinas Gubernur Gorontalo serta kantor Walikota Gorontalo, untuk menyampaikan keresahannya.
Baca Juga Mahasiswa Yogyakarta Memadati Taman Parkir Abu Bakar Ali, "Bersama Rakyat UGM Full Melawan" di https://www.kompas.tv/nasional/532620/mahasiswa-yogyakarta-memadati-taman-parkir-abu-bakar-ali-bersama-rakyat-ugm-full-melawan
Ketegangan pun sempat terjadi saat massa aksi mencoba memaksa masuk ke halaman rumah dinas, karena penjabat Gubernur tak kunjung menemui massa aksi.
Massa aksi berharap, pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum tidak tinggal diam terhadap adanya gerakan gerakan separatisme yang bisa merusak keutuhan NKRI.
#tolakgerakanseparatisme
#aksimahasiswa
#pemprovgorontalo
#penjabatgubernur
#gorontalo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/532642/puluhan-massa-aksi-desak-pemprov-usut-dugaan-adanya-gerakan-separatisme-di-gorontalo