HULU SUNGAI TENGAH, KOMPAS.TV - Sejak pagi buta, para pemuda Desa Tapuk Hulu Sungai Tengah sudah disibukkan dengan aktivitas di sebuah tungku pemanggang raksasa untuk memproduksi Arang Halaban.
Kayu-kayu pilihan yang panjangnya setinggi manusia diangkut dan disusun rapi ke dalam tungku yang kosong untuk bersiap dibakar.
Tidak sembarangan, proses pembakaran ini menghabiskan waktu sekitar 20 hari.
Jenis kayu yang digunakan pun beragam, mulai dari kayu halaban,para, hingga kayu hutan.
Baca Juga Kejurprov Tinju Danrem Cup 2024, Ratusan Atlet Petinju Kalsel Bertanding di https://www.kompas.tv/regional/554986/kejurprov-tinju-danrem-cup-2024-ratusan-atlet-petinju-kalsel-bertanding
Menariknya dalam setahun, Desa Tapuk mampu menghasilkan puluhan ton arang berkualitas tinggi, hasilnya dipilah sesuai kualitas.
Arang yang memiliki bongkahan besar akan dimasukkan ke dalam karung-karung untuk dijual, baik ke pasar lokal maupun untuk diekspor.
Bukan hanya memasarkan di pasar lokal, nyatanya arang halaban khas desa tapuk ini menjadi primadona di pasar ekspor luar negeri, seperti Arab Saudi dan beberapa negara di Timur Tengah.
Dari setiap lima ton arang berkualitas tinggi yang dijual, pengusaha di desa ini bisa mengantongi penghasilan hingga 20 juta rupiah.
Baca Juga Lokasi Liburan Seru di Banjarbaru Ini Sediakan Luge Kart Sampai Hutan Penuh Dinosaurus di https://www.kompas.tv/regional/538296/lokasi-liburan-seru-di-banjarbaru-ini-sediakan-luge-kart-sampai-hutan-penuh-dinosaurus
Bisnis arang ini memang tidak semudah yang dibayangkan.
Dibalik proses yang kotor dan berdebu, ternyata terdapat potensi penghasilan yang menggiurkan.
Siapa sangka dari sebuah desa kecil di Kalimantan Selatan, terjadi ekspor arang yang menggerakkan roda perekonomian lokal hingga menembus pasar internasional.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/555353/mendulang-cuan-dari-arang-halaban-hulu-sungai-tengah-yang-tembus-pasar-ekspor