PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sudah dua pekan lebih Fariatul Kiptiyah, warga Desa Nyamok, Kajen Kabupaten Pekalongan disibukkan dengan pengepakan pesanan jamu herbal. Asalnya, para pelanggan banyak memesan wedang uwuh dan bir petung, yaitu sejenis minuman rempah-rempah untuk kesehatan. Namun akhir-akhir ini pelanggannya baik online maupun offline banyak yang memesan minuman herbal jahe kunyit asam. Alasannya bukan tanpa sebab, viralnya jahe, kunyit hingga sereh yang bisa menangkal virus Covid -19 dimanfaatkan masyarakat untuk mengkonsumsinya. Biasanya sehari, produksi rumahan ini memproduksi hanya 50 sampai 75 paket berbagai jenis minuman. Namun, ramainya pemberitaan keberadaan virus Covid -19 membuat omsetnya naik hingga dua kali lipat baik yang memesan di media daring maupun datang langsung ke rumah. Pesanannya bisa sampai ke Jambi, Surabaya, Jakarta dan Jawa Barat karena imbas dari adanya virus Covid -19. Sebenarnya, pembuatan minuman herbal ini dibuat sederhana. Semua bahan-bahan seperti jahe, kunyit, sereh, kapulaga dan lainnya hanya di jemur di bawah sinar matahari. Untuk menuntaskan dari kadar air, bahan-bahan minuman herbal ini di oven selama empat jam. Fariatul menambahkan meski berbagai jenis bahan baku pembuatan minuman rempah ini naik, namun ia tidak menaikkan harga jual. Satu paket minuman rempah dengan 12 jenis dihargai 75 ribu rupiah.
#RempahRempah #MinumanHerbal #PerajinMinumanRempah