JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi virus corona yang ikut menghantam ekonomi dalam negeri, Dato Sri Tahir memberikan suntikan modal PT Bank Mayapada Internasional Tbk hingga 4.5 triliun.
Suntikan modal itu diberikan sebagai upaya untuk memperkuat kinerja perusahaan di tengah pandemi virus corona.
Sedikitnya 7 bank dianggap tidak memiliki kinerja baik dalam ikhtiar hasil pemeriksaan semester, IHPS tahun 2019, oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
PT Bank Mayapada Internasional merupakan salah satunya.
Namun hal itu dibantah Dato Sri Tahir selaku pemegang saham yang pengendali terakhir yang menegaskan Bank Mayapada dalam kondisi sehat.
Temuan hasil audit OJK dalam ikhtiar hasil pemeriksaan semester atau IHPS kedua tahun 2019, sudah diselesaikan dengan laporan keuangan audit pada 31 desember 2019.
Dilihat dari kinerja perusahaan dalam laporan finansial highlight per 30 april 2020, aset perusahaan Bank Mayapada dibuktikan dengan diberikannya suntikan dalam posisi stabil.
Permodalan bank mengalami penguatan signifikan dengan adanya penambahan dana setoran modal dari pemegang saham sebesar 3,75 triliyun.
Dan rencananya akan bertambah sebesar 750 milyar rupiah pada dana setoran modal Bank Mayapada.
Total modal Bank Mayapada meningkat per April 2020 sebesar 20,3 triliun rupiah.
Dengan adanya tambahan dana cadangan diharapkan Bank Mayapada dapat memberikan manfaat kepemilikan atas aset dan dukungan dana untuk dapat memperkuat struktur permodalan, di tengah pandemi covid 19.