JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi Covid-19, PT Bank Mayapada Internasional Tbk akan memperkuat kinerja melalui penambahan modal sebesar Rp 4.5 triliun.
Penguatan kinerja akan dilakukan bertahap melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue yang akan digelar pada akhir tahun 2020.
Dato Sri Tahir selaku pemilik serta pemegang saham pengendali Bank Mayapada menegaskan bahwa usahanya dalam kondisi yang sehat.
Namun, penambahan modal tetap dilakukan untuk memperkokoh permodalan serta sebagai antisipasi dampak perburukan ekonomi domestik karena pandemi corona atau Covid-19.
Saat ini, ia telah menyetorkan dana sebesar Rp 3.75 triliun. Dan pada September 2020 mendatang, setoran modal akan ditambah sebesar Rp 750 miliar.
Suntikan dana terbukti meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio pada permodalan bank yang berdiri tahun 1989 ini.
Rasio kecukupan modal Bank Mayapada saat ini menyentuh angka 17.97 persen, dan termasuk angka tertinggi di industri perbankan Indonesia.
Penambahan modal bukan sekadar penguatan kinerja perusahaan, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan nasabah.
Bagi Dato Sri Tahir, penguatan modal mampu memberikan rasa tenang bagi para nasabah Bank Mayapada, terutama di tengah badai pandemi seperti saat ini.