KUPANG, KOMPAS.TV - Sebagian orangtua murid di Kupang, Nusa Tenggara Timur mengeluhkan mahalnya pembelian quota internet bagi anak-anak mereka untuk dapat mengikuti belajar online di tengah pandemi covid-19 saat ini.
Siti, salah satu orangtua siswa di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang mengakui pembelian paket quota internet bagi dua orang anaknya yang kini duduk di bangku SMP dan SMA sangat membebani dirinya sebagai seorang pedagang kaki lima.
"Dalam satu minggu saya harus keluarkan uang Rp 50 ribu untuk membeli paket internet supaya anak-anak saya bisa ikut sekolah online. Ini sangat memberatkan saya," ucap Siti saat ditemui di rumahnya, Rabu siang tadi.
Namun di tengah pengeluhan tersebut, kini Siti agak merasa lega karena salah seorang anggota polisi yang bertugas di Mapolres Kupang Kota memberikan akses internet gratis di rumahnya bagi anak-anak yang sekolah online.
Pemberian akses wifi gratis itu dilakukan sang polisi tersebut lantaran merasa prihatin karena sebagian anak di wilayah itu tidak dapat memenuhi tuntutan untuk belajar onlne akibat ketiadaan internet.
"Belakangan ini saya lihat banyak anak yang tidak bisa belajar sebab tidak ada internet. Ini yang mendorong saya memberikan akses internet bagi mereka secara gratis," ungkap Bripka Thomas Radiena, anggota Polres Kupang Kota, saat dikonfirmasi.
Pemberian akses internet gratis bagi anak-anak untuk dapat memenuhi tuntutan belajar online akibat dampak pandemi covid-19 itu, dilakukannya sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 12.00 siang bersamaan dengan waktu proses KBM secara daring.
Selain memberikan akses internet gratis bagi pelajar, ternyata anggota polisi itu juga beberapa tahun lalu telah mendirikan taman baca bagi anak-anak usia sekolah agar dapat menunjang pembelajaran mereka.
#InternetGratis #PolisiDermawan #SekolahOnline