PALEMBANG,KOMPAS.TV-Pengrajin Songket di kawasan 26 Ilir Palembang, milik Kemas Muhammad Ali, sejak lima bulan terakhir pendapatan dari penjualan songket turun hingga 70 persen, karena sepi pembeli.
Selama pandemi virus korona, ia terpaksa menurunkan harga hingga 50 persen dan rugi hingga puluhan juta rupiah.
Separuh pengrajin songket ditempatnya juga dirumahkan sementara, karena produksi yang terbatas.
Biasanya rata-rata pembeli untuk kebutuhan pernikahan, namun sejak banyaknya acara pernikahan ditunda, perajin hanya memproduksi pesanan, yang kebanyakan berasal dari Jakarta.
Perajin songket berharap, dikenormalan baru ini ada stimulus dan perhatian khusus untuk pelaku usaha tradisional.
Kain Songket Palembang dibandrol mulai lima hingga 15 juta rupiah, sesuai dengan kualitas benang dan kerumitan corak yang dibuat.
#KainSongket #Palembang #Korona