LUMAJANG, KOMPAS.TV - Warga Kabupaten Lumajang Jawa Timur mulai mengalami krisis air bersih sejak beberapa bulan terakhir seiring dengan masuknya musim kemarau. Meski sudah ada bantuan air bersih, namun warga mengaku bantuan tersebut belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Lumajang menyebutkan ada 22 Desa dan 6 kecamatan yang mengalami krisis air bersih, salah satunya Desa Jenggrong. Kecamatan Ranuyoso.
Warga di desa ini setiap hari harus mendatangi sungai, yang sudah mengering untuk mengambil air di kubangan. Air dimasukkan ke dalam jerigen untuk kemudian dibawa pulang.
Warga harus antri untuk mendapatkan air di kubangan, yang berada di bekas sungai mati tersebut. Karena air di kubangan sangat terbatas dan terisi air bersih setiap satu jam.
Salah satu warga Desa Jenggrong, Fatimah mengaku bahwa kekurangan air bersih terjadi 10 tahunan setiap musim kemarau. Kalau musim kemarau sekarang tidak begitu lama, karena kemarau tidak begitu panjang. Fatimah mengaku sehari mengambil air bersih di kubangan.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan Logistik Bpbd Lumajang, Wawan Hadi mengatakan bahwa petugas BPBD telah melakukan droping air bersih untuk membantu warga. Bantuan air bersih diberikan setiap hari secara bergiliran untuk masing-masing Desa, yang kesulitan air bersih.
#KrisisAirBersih #MusimKemarau #KabupatenLumajang