PONTIANAK, KOMPAS.TV - Masa pandemi dinilai lebih mendekatkan mahasiswa maupun masyarakat umum dengan dunia digital yang berpotensi menjadi tempat penyebaran paham radikalisme, terutama berbagai media sosial.
Berangkat dari kekhawatiran itu, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PC PMII Kota Pontianak, menggelar dialog publik.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengajak mahasiswa bersama menangkal potensi penyebaran faham radikal, kepada para mahasiswa maupun pelajar.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT Kalbar mengatakan radikalisme merupakan salah satu akar munculnya terorisme. Sebagian masyarakat menurutnya hanya menjadi korban.
Akademisi IAIN Pontianak, Zulkifli Abdillah, menjelaskan radikal merupakan paham atau sikap ingin melakukan perubahan cepat dengan menggunakan kekerasan yang diawali dengan sikap tidak ingin mengakui perbedaan pendapat, serta menganggap pandangan yang tidak sejalan selalu tidak bernar.
Untuk itu, masyarakat hingga mahasiswa diajak bersama untuk menangkal sejak dini potensi munculnya paham radikalisme di Kalbar.