Penjelasan Captain Vincent Raditya Tentang Awan Cumulonimbus

KompasTV 2021-01-11

Views 1

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyebab pasti kecelakaan ini, tentunya akan terungkap melalui kotak hitam, yang berisi Flight Data Recorder, dan Cockpit Voice Recorder.

Namun sejauhmana upaya investigasi dan pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182. Salah satu hal yang paling sering terjadi di dalam penerbangan yaitu bertemu awan Cumulonimbus.

"Cumulonimbus adalah awan yang banyak isinya hujan, awan cumulonimbus tergantung tinggi nya, ada yang dibawah ada di ketinggian yang sangat tinggi, semakin tinggi semakin mengerikan. Karena biasanya cuaca di atas itu anginnya lebih keras dan suhu nya lebih rendah, jadi air tersebut bisa menjadi es dank eras." Ujar Vincent Raditya.

Hasil pencarian pesawat Stiwijaya Air yang jatuh dengan nomor penerbangan SJ-182.

Tim pencarian telah mendapatkan 27 kantong jenazah hari ini, kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban, sehingga total yang di temukan berjumlah 45 kantong jenazah.

Berita duka dunia penerbangan Indonesia, terjadi di awal tahun 2021.

Pesawat Sriwijaya Air, nomor penerbangan SJ-182, dengan nomor registrasi PK-CLC, jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Hal itu karena pesawat kehilangan ketinggian, lebih dari 10.000 kaki, dalam waktu kurang dari satu menit.

Data dari situs pemantau penerbangan flightradar24 menunjukkan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari bandara Soekarno-Hatta, 9 Januari 2021, pukul 14:36 WIB.

Sebelumnya sempat delay 30 menit akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta.

Di menit ke-empat penerbangan, pesawat tercatat di posisi 10.900 kaki, atau 3.000 meter lebih, dengan kecepatan 287 knots.

Namun di pukul 14:40 WIB, posisi pesawat turun ke titik 8.950 kaki, dengan kecepatan 224 knots.

Dalam waktu singkat, pesawat turun di ketinggian 5.400 kaki, dengan kecepatan 115 knots.

Posisi pesawat terus turun, hingga di ketinggian 250 kaki, dengan kecepatan 358 knots.

Setelah itu, pesawat tak terdeteksi lagi, atau hilang kontak.


Share This Video


Download

  
Report form