MALANG, KOMPAS.TV-Sejumlah Ibu Ibu melapor ke Polresta Malang Kota, karena menjadi korban penipuan arisan dan investasi online.
Mereka mengaku total kerugian korban mencapai miliaran rupiah.
Sebanyak enam korban melapor ke Satreskrim Polresta Malang Kota, Rabu (30/06/2021).
Korban menyebut awalnya skema pencairan uang berlangsung lancar, bahkan bukti transfer pencairan selalu diunggah oleh terlapor, Nurul Anisa, selaku pengelola arisan, secara terbuka di grup whatsup yang berisikan 180 orang dari berbagai daerah tersebut.
Namun Nurul justru menghilang waktu pencairan dana para korban.
Masing masing korban sendiri menginvestasikan dana bervariasi.
"Saya setor 2,5 juta rupiah, dijanjikan dapat 3 juta rupiah. Tapi mbak Nurul malah menghilang. Padahal sebelumnya saya selalu lancar, pernah investasi 7 juta rupiah, saya dapatnya 10 juta rupiah" cerita salah satu korban, AJ.
Para korban sendiri mengaku sudah berupaya mencari terlapor, di alamat rumah terlapor berdasarkan data TKP Nurul.
Namun karena tidak kunjung menemui titik terang, para korban akhirnya melapor polisi.
"Kami sudah berupaya, karena janggal, ya sudah kami lapor Polisi saja. Kalau dilihat dari 180 anggota grup, 50 orang itu kerugiannya satu miliar rupiah lebih" terang satu korban lainnya, IA.
Total korban penipuan arisan dan investasi online di Kota Malang sendiri sebanyak 12 orang. Arisan ini sendiri baru dimulai pada Januari tahun ini.
#korbanpenipuan #arisanonline