SORONG, KOMPAS.TV - Selain uang, ternyata kain timur juga merupakan salah satu hal penting dalam pembayaran maskawin suku-suku di kabupaten Maybrat Papua Barat. Harga satu kain saja bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta Rupiah. Seperti dalam prosesi peminangan salah satu putra asli Maybrat.
Kain timur yang digunakan dalam prosesi adat kabupaten Maybrat ada beberapa jenis diantaranya kain han merah dan hitam, kain bokek, kain boirim, kain serenta, kain toba dan kain sarim serta jenis kain lainnya. Konon kain-kain ini zaman dahulu dipakai sebagai alat tukar dari luar daerah, sehingga semakin lama kain ini disimpan dan menjadi turun temurun maka nilai kain semakin tinggi.
Seperti kain sarim atau biasa disebut kain kepala, yang dibawa oleh mempelai pria yang adalah pemain sepak bola Nasional Ricky Kambuaya. Ini merupakan kain nomor satu, yang dipercayai sebagai harga diri masyarakat Maybrat.
Dalam prosesi peminangan masyarakat Maybrat, kain akan dibawa oleh mempelai pria sesuai permintaan mempelai wanitanya, setelah sampai di rumah mempelai wanita, sejumlah jenis kain ini akan dicek kembali oleh mempelai pria, di hadapan keluarga mempelai wanita, jika sudah sesuai barulah kain tersebut diserahkan kepada mempelai wanita beserta uang sebagai bukti proses adat peminangan.
Jika maskawin yang diserahkan sudah sesuai permintaan, maka keluarga sang pria akan menari sebagai bentuk kebahagian, karena dapat membayar maskawin dengan tuntas.
#SorongPapuaBarat #RickyKambuaya #PemainSepakBolaNasional
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271861/begini-prosesi-adat-masuk-minta-masyarakat-di-maybrat