WONOSOBO, KOMPAS.TV - Langit di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kembali dihiasi dengan warna-warni balon udara. Sempat tidak digelar selama dua tahun karena pandemi Covid-19, tradisi yang selalu hadir saat 1 Syawal ini kembali digelar di lapangan Kampung Tosari Rejo, Kabupaten Wonosobo, Rabu (4/5/2022) pagi. Warga pun antusias dan beramai-ramai datang untuk melihat balon udara yang diterbangkan setiap tahun.

"Karena festival balon kan tradisi ya, tradisis di Wonosobo. Dulu kan sempat ada pro kontra, balon itu bersebrangan dengan pesawat gitu pak. Jadi dengan adanya festival ini, membuat antusias warga karena melindungi tradisi di Wonosobo," ujar Herlina, warga.

Para peserta juga antusias bisa menerbangkan kembali balon udara. Untuk bisa mengikuti festival balon udara, para peserta telah mempersiapkan selama tiga minggu, dan menghabiskan biaya hingga Rp 1 juta.

"Proses pembuatan sekitar tiga mingguan, biaya sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Sudah biasa ikut, ini kan sudah tradisi kita," kata Husaini, peserta festival balon.

Menerbangkan balon udara di festival ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Para peserta harus mengikuti aturan, seperti ketinggian balon udara yang tidak boleh lebih dari 150 meter, dan balon udara harus ditambatkan ke tanah, agar tidak membayakan jalur penerbangan pesawat.

Festival balon udara ini digelar untuk memfasilitasi warga yang ingin menjaga tardisi dengan menerbangkan balon udara namun dilakukan secara aman untuk jalur penerbangan pesawat. Karena masih banyak warga yang menerbangkan balon udara secara ilegal yang berakibat membahayakan penerbangan.

#balonudara #wonosobo #tradisi





Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/286219/festival-balon-udara-lebaran-di-wonosobo-kembali-digelar