KOMPAS.TV - Sekitar 100 keluarga di Kelurahan Lere tak mendapatkan aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Hal itu membuat para penyintas bencana ini harus membeli air kemasan galon untuk konsumsi setiap hari.
Baca Juga Mengeluh Setahun Air PDAM Intan Banjar Tidak Lancar, Pelanggan Mengaku Ingin Pindah di https://www.kompas.tv/article/272977/mengeluh-setahun-air-pdam-intan-banjar-tidak-lancar-pelanggan-mengaku-ingin-pindah
Hampir 4 tahun bencana gempa likuefaksi dan tsunami berlalu dari Kota Palu.
Penanganan pasca bencana pun terasa belum maksimal. Salah satunya tampak di Kelurahan Lere atau biasa dikenal dengan kampung Lere di lokasi ini sebagian besar warganya bekerja sebagai nelayan.
Saat bencana 2018 lalu rumah mereka hancur disapu tsunami.
Pada prosesnya mereka harus mengungsi dan hidup berpindah dan akhirnya kembali membangun ulang di rumah awal yanng berlokasi di di kampung Lere tepat di pesisir teluk Palu.
Kini ada sekitar seratus kepala keluarga di dua rukun tetangga hidup di pesisir Pantai Teluk Palu.
Pasca bencana itu aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah diputuskan.
Para penyintas ini kemudian hanya memanfaatkan sumur dalam dari rumah warga yang tak ditempati lagi.
Sementara untuk konsumsi mereka harus membeli air kemasan gallon.
Pemerintah pun belum melirik ke wilayah itu karena masuk dalam zona merah rawan bencana.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/305691/100-keluarga-penyintas-bencana-di-palu-tak-dapat-aliran-air-pdam