JAKARTA, KOMPAS.TV Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan sempat menjelaskan alasan sebenarnya terjadinya baku tembak antar polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.
Pada Senin (11/7/2022) Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam.
"Di saat itu istri kadiv propam sedang istirahat. Kemudian Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan pistol ke kepala istri Kadiv Propam. Sontak ibu Kadiv Propam berteriak minta tolong. Akibat teriakan tersebut Brigadir J panik. "kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (11/7/2022).
Teguran Bharada E direspons dengan tembakan dilakukan Brigadir J.
Akibat tembakan tersebut terjadilah baku tembak, Brigadir J tertembak dan meninggal dunia.
Baca Juga Momen Jokowi Sambut Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta di Istana Bogor di https://www.kompas.tv/article/310576/momen-jokowi-sambut-presiden-timor-leste-jose-ramos-horta-di-istana-bogor
Atas keterangan itu pengacara keluarga Brigadir J melihat ada kejanggalan keterangan polisi.
Mereka kecewa polisi tidak menjelaskan luka-luka sayatan.
"Terlapor lidik, kami tidak mau buat terlapor atas Bharada E. Atas fakta yang bersangkutan tak mungkin lakukan ini sendiri. Bukan satu orang, ada beberapa orang. Ada yang berperan pistol, ada yang berperan memukul. Melukai dengan sajam, dengan sangkur atau laras panjang."kata Kamaruddin Simanjuntak, Senin (18/7/2022).
Dengan banyaknya luka tersebut tim kuasa hukum beryakinan maka tewasnya Brigadir J bisa disebabkan pembunuhan terencana.
Video Editor: Vila Randita
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/310632/beda-penjelasan-karo-penmas-div-humas-polri-dan-keluarga-atas-kematian-brigadir-j