SOLO, KOMPAS.TV - Warga langsung berebutan gunungan jaler yang ada di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah. Mereka berebutan isi gunungan berupa hasil bumi yang sebelumnya didoakan. Warga antusias karena yakin ada berkah yang akan didapat.

Grebeg Besar biasa diadakan saat Iduladha dengan mengarak sepasang gunungan yang diberi nama jaler atau pria, dan wadon atau wanita. Kedua gunungan ini diarak dari Keraton menuju ke Masjid Agung untuk didoakan. Ada makna yang terkandung dalam Grebeg Besar yaitu bagaimana manusia menjadi manusia seutuhnya.

"Makna dari Grebeg Besar, paraden itu bermakna gunungan, bermakna rasa syukur manusia kepada Tuhannya atas anugerah berkat dan rahmat Allah SWT," tutur KP. Dany Nur Adiningrat, Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kesunanan.

Sementara warga yang berebutan gunungan meyakini adanya berkah dalam isi gunungan. Warga yang tidak kebagian, memungut remah-remah yang ditinggalkan. Mereka akan memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari di rumah.

"Saya baru pertama kali ikut acara yang ada di Surakarta ini. Saya kan dari Semarang, kemarin lihat di Instagram ada acara Grebeg, jadinya ikut pergi sekalian liburan dan mencari ilmu," tutur Dwi Utami, warga Semarang.

Grebeg Besar mengajak manusia untuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail. Manusia harus mengedepankan kemanusiaan, serta kerelaan untuk berkorban demi apa yang diyakini.

#grebegbesar #surakarta #keratonkesunanan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/516526/warga-berebut-gunungan-grebeg-besar