SEMARANG, KOMPAS.TV - Salah satu produsen tahu di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Joko Wiyatno, mengaku kenaikan harga kedelai impor sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2023 ini. Kenaikan harga kedelai membuat Joko terpaksa mengurangi keuntungan atau laba, sebab ia khawatir tahunya tidak laku jika memilih menaikkan harga jual.
Saat ini dalam sehari rata-rata dia membutuhkan 850 hingga 90 kilogram kedelai. Padahal sebelum harga kedelai belum naik, setiap hari ia bisa menghabiskan sekitar 1,5 ton kedelai.
Joko tidak mengetahui penyebab kenaikan harga kedelai impor. Namun, ia berharap harga bahan baku tahu yakni kedelai impor bisa kembali normal, sehingga produksi tahunya bisa kembali normal.
"Tetap di harga yang lama, karena kita sudah pernah menaikan harganya waktu kenaikan harga yang kemarin jadi gak berani naikin lagi, ya kita mengurangi keuntungan," tutur Joko.
Saat ini dalam sepekan untuk memenuhi kebutuhan produksi tahu, Joko membeli enam ton kedelai yang dilakukan sebanyak dua kali yakni setiap hari Senin dan Kamis.
#kedelainaik #pengerajintahu #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/462374/harga-kedelai-meroket-produsen-tahu-pilih-tekan-laba